Minggu, 21 Oktober 2012

Mengenal Gunung Api Gamalama


Seperti yang kita tahu bahwa di Provinsi Maluku Utara memiliki potensi sumber daya alam yang sangat luar biasa, diantaranya yaitu Gunung Api, terdapat 6 Gunung Api giat di Maluku Utara, 4 gunung tipe A dan 2 gunung tipe B. Gunung tipe A yaitu Dukono, Gamkonora, Gamalama dan Kie besi sedangkan tipe B yaitu Malupang Warirang dan Tokodo sementara G. Ibu tidak termasuk karena tidak ada rekapan datanya  (Direktorat Vulkanologi, 1979).

Lebih jauh saya akan coba mengurai lebih detail mengenai Gunung Gamalama.

Bentuk dan Struktur
Menurut Neuman van Padang (1951) Gunung Gamalama menempati seluruh pulau yang luasnya lebih kurang 48 Km2 dan hampir berbentuk lingkaran dengan jari-jari 5,8 Km. Memiliki beberapa kawah yaitu kawah Arafat, kawah madiena, K1, K2, K3 dan K4 (kawah yang belum diberi nama, red) dan memiliki 3 danau yang juga merupakan kawah (crater) yaitu danau Laguna, Tolire besar dan Tolire kecil. Gunung Gamalama memiliki tipe gunungapi Strato dengan tinggi di atas permukaan laut 1715 m dan tinggi dari dasar laut 2700 m.
Menurut Petroeschevsky (1947) titik tengah G. Gamalama berada pada 4,5 Km dari pantai barat, dan 6 Km dari pantai timur, utara dan selatan. Puncak Arafat terletak di 1 Km sebelah barat dari tengah pulau.
  Gambar kawah aktif Gunung Gamalama

Rekonstruksi sejarah letusan
Pada saat terjadi letusan pertama yang paling dahsyat (tidak ditemukan tahun pastinya), kerucut gunungapi yang lebih tinggi menyisakan punggung G. Kekau atau Bukit Melayu yang merupakan bagian pinggir dari kawah yang tertua. Setelah itu terbentuk sebuah puncak kerucut yang tidak begitu tinggi. Punggung Madiena merupakan sisanya. Kemudian membentuk kerucut yang sekarang aktif yaitu G. Arafat. kerucut yang terdiri dari bahan piroklastik ini terbentuk tidak setinggi yang dahulu. Kawah Arafat ini terletak lebih ke utara dari titik tengah G. Gamalama. Pinggir kawah Arafat yang terendah berada di sebelah timur laut. Ini lah yang menyebabkan pada saat terjadi letusan leleran lava mnegalir ke arah timur laut pulau. 
Dari bukti kemiringan lereng yang lebih terjal di sebelah selatan hingga barat Ternate, mengindikasikan bahwa di zaman sebelum sejarah kawah gunung api terletak disebelah selatan dan barat laut.
Untuk pertama kalinya dalam periode pencatatan, Gunung Galama meletus pada tahun 1538 dengan letusan explosive dari saat itu hingga kini G. Gamalama sangat giat meletus.

Cara mencapai puncak    
Cara mencapai puncak Gunung Gamalama dapat melewati berbagai macam jalur, dapat juga melalui Marikrubu kemudian ke Air tege-tege dimana pendakian melalui sini sangat berat karena terus menanjak, kemudian akan ditemui Air Abdasi pada ketinggian lebih kurang 1400 mdpl. Disini terdapat jejak aliran lava lama dimana lekukannya terisi air hujan. Kemudian mencapai punggung gunung yang sempit yaitu gunung Melayu yang memiliki kemiringan lereng lebih kurang 60 derajat. Dari sini terlihat jelas punggung bukit lainnya yaitu Bukit Keramat atau G. Madiena dan sedikit punggung Arafat.
Jalannya sudah mulai agak mendatar, vegetasinya ditumbuhi semak belukar yang tebal. kemudian dengan mandaki sedikit ditemuilah bukit keramat yaitu sisa kawah lama yang melalui bahan piroklastik dan tampak bongkahan lava.
 Gambar Batu Angus

Pembahasan selanjutnya mengenai hubungan karakteristik G. Gamalama dengan bentuklahan (landform) Pulau Ternate, Kaitan G. Gamalama dengan kebencanaan, dan Dinamika Erupsi G. Gamalama. Dan lebih banyak lagi yang dapat dibahas mengenai Gunung Gamalam.

Sumber: Direktorat Vulkanologi, 1979

Tidak ada komentar:

Posting Komentar