Tahukah bahwa mengapa di Pulau Ternate wilayah pemukiman banyak di sebelah timur pulau berhadapan dengan pulau besar Halmahera???? Hal ini terkait dengan keamanan dan kenyamanan dalam melakukan aktiftas keseharian kita di pulau Ternate dari awal berkembangnya Ternate.
Bagi pembaca yang belum mengetahui Pulau Ternate berikut sekilas mengenai Ternate. Pulau Ternate merupakan pulau gunung berapi yang diberi nama Gunung Gamalam. Terletak diantara pulau Halmahera di sebelah timur, pulau Sulawesi di sebelah barat, di sebelah utaranya terdapat lautan pasifik dan sebelah tenggara pulau Tidore. Secara administrastif Pulau Ternate menjadi ibukota Kota Ternate Provinsi Maluku Utara. Di pulau Ternate terdapat 4 kecamatan yaitu kecamatan Ternate Tengah, Ternate Selatan, Ternate Utara dan kecamatan Pulau Ternate. Memiliki keliling lebih kurang 48 Km2 sehingga jika menggunakan motor mengelilingi pulau hanya menempuh waktu selama lebih kurang 1 jam.
Pembaca dapat membayangkan bagaimana kecilnya Pulau Ternate ini, biar kecil namun penduduknya paling padat di Provinsi Maluku Utara sekitar 688, 05 jiwa/Km2 dan sekitar 80% nya melakukan aktifitas pada bagian timur pulau. Jika boleh berkhayal, pulau ini berupa perahu maka perahu ini sudah miring ke sebelah timur bahkan barangkali sudah tenggelam karena berat sebelah. Kenapa dari masa perkembangan pemukiman di pulau Ternate banyak menempati wilayah timur?? kondisi wilayah inilah yang menjadi jawabannya. hal ini dapat dilihat dari bentuklahan (landform) pulau Ternate. Baiklah berikut saya akan memaparkan bentuklahan pulau Ternate.
Dalam mengidentifikasikan landform pulau Ternate menggunakan data digital elevation model (DEM) dari SRTM 90 m kemudian di buat Hillshide agar terlihat bentuk lekukan bukit dan lembah lalu diinterpretasikan batasan-batasan unit landform berdasarkan geomorfologi, geokronologi, geogenesis dan lithologi. Dari hasil analisis dan interpretasi tersebut maka pulau Ternate memiliki 12 tipe landform yang mencirikan landform vulkanik. Selain itu, landform juga menggambarkan kondisi kemiringan lereng.
Dari hal tersebut tentulah kita dapat melihat kenapa banyak pemukiman pada wilayah di bagian timur Pulau Ternate. Demikianlah uraian ini semoga kita dapat menyadari bagaimana jika perluasan pemukiman terus bertambah?? sudah dapat dipastikan akan merubah landform, kemudian pertanyaan selanjutnya beresikokah jika merubah landform??? apalagi jika tidak dikelola dengan baik dan ramah lingkungan, sudah pasti akan menimbulkan korban jika terjadi fenomena alam yang normal sekalipun. Wassalam.
Bagi pembaca yang belum mengetahui Pulau Ternate berikut sekilas mengenai Ternate. Pulau Ternate merupakan pulau gunung berapi yang diberi nama Gunung Gamalam. Terletak diantara pulau Halmahera di sebelah timur, pulau Sulawesi di sebelah barat, di sebelah utaranya terdapat lautan pasifik dan sebelah tenggara pulau Tidore. Secara administrastif Pulau Ternate menjadi ibukota Kota Ternate Provinsi Maluku Utara. Di pulau Ternate terdapat 4 kecamatan yaitu kecamatan Ternate Tengah, Ternate Selatan, Ternate Utara dan kecamatan Pulau Ternate. Memiliki keliling lebih kurang 48 Km2 sehingga jika menggunakan motor mengelilingi pulau hanya menempuh waktu selama lebih kurang 1 jam.
Pembaca dapat membayangkan bagaimana kecilnya Pulau Ternate ini, biar kecil namun penduduknya paling padat di Provinsi Maluku Utara sekitar 688, 05 jiwa/Km2 dan sekitar 80% nya melakukan aktifitas pada bagian timur pulau. Jika boleh berkhayal, pulau ini berupa perahu maka perahu ini sudah miring ke sebelah timur bahkan barangkali sudah tenggelam karena berat sebelah. Kenapa dari masa perkembangan pemukiman di pulau Ternate banyak menempati wilayah timur?? kondisi wilayah inilah yang menjadi jawabannya. hal ini dapat dilihat dari bentuklahan (landform) pulau Ternate. Baiklah berikut saya akan memaparkan bentuklahan pulau Ternate.
Hillshade Pulau Ternate
Landform Pulau Ternate. Sumber: Ikqra (2012)
Bagaimanakah hubungan landform dengan kemiringan lereng??? berikut saya sajikan tabelnya;
Kemiringan
lereng (%)
|
Landform
|
0 – 8
|
Tersebar
pada landform gisik pantai, dataran pantai anthropgenik dan lereng kaki
vulkanik.
|
8 – 15
|
Umumnya
berada pada landform lereng kaki vulkanik dan lereng bawah kerucut vulkanik.
|
15 – 30
|
Tersebar
pada landform lereng kaki fluvio vulkanik, lereng bawah kerucut vulkanik dan
sedikit pada lereng atas kerucut vulkanik.
|
30 – 45
|
Pada
umumnya tersebar pada lereng bawah vulkanik, lereng tengah kerucut vulkanik
dan sedikit pada lereng atas kerucut vulkanik.
|
>45
|
Mendominasi
landform lereng bawah kerucut vulkanik, lereng tengah kerucut vulkanik,
lereng atas kerucut vulkanik dan lereng puncak vulkanik terutama pada sebelah
barat dari crater.
|
Sumber:
Ikqra (2012)
Dari hal tersebut tentulah kita dapat melihat kenapa banyak pemukiman pada wilayah di bagian timur Pulau Ternate. Demikianlah uraian ini semoga kita dapat menyadari bagaimana jika perluasan pemukiman terus bertambah?? sudah dapat dipastikan akan merubah landform, kemudian pertanyaan selanjutnya beresikokah jika merubah landform??? apalagi jika tidak dikelola dengan baik dan ramah lingkungan, sudah pasti akan menimbulkan korban jika terjadi fenomena alam yang normal sekalipun. Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar